Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Gyssens pada Pasien Stroke Rawat Inap di RSUD Koja secara Retrospektif (Periode KJS dan BPJS)
Abstrak: Stroke merupakan
penyebab utama mortalitas dan morbiditas di seluruh dunia. Pasien stroke rentan
terhadap peningkatan risiko komplikasi medis, terutama infeksi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada
pasien stroke rawat inap di RSUD Koja (Periode KJS dan periode BPJS). Desain
penelitian ini adalah cross sectional retrospektif. Sampel terdiri dari 112 rekam
medik pasien stroke periode KJS (Juli 2013 – Desember 2013) dan 74 rekam medik
periode BPJS (Januari 2014 – Juni 2014) diambil secara total sampling. Evaluasi
penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan Chi Square dan uji regresi
logistik multivariat. Hasil penelitian menunjukkan persentase penggunaan
antibiotik sebesar 23,11%. Antibiotik yang digunakan terdiri dari seftriakson
(33,3%), seftizoksim (7,6%) dan amoksisilin – asam klavulanat (7,6%). Sebagian
besar pasien dirawat lebih dari 7 hari (77,96%). Antibiotik umumnya diberikan secara
parenteral (68,67%). Diagnosis infeksi pada pasien antara lain bronkopneumonia
29,33%, tuberculosis paru 17,6%, serta infeksi saluran kemih dan genital 8,7%.
Kesembuhan pasien setelah diberikan antibiotik (186pasien terinfeksi) sebesar
69,3%. Hasil evaluasi antibiotik dengan metode Gyssens menunjukkan rasionalitas
antibiotik periode KJS 77,4% dan periode BPJS 81,3%. Hasil analisis menunjukkan
terdapat hubungan antara rasionalitas antibiotik (metode Gyssens) dengan rute
pemberian antibiotik dan jenis kelamin; hubungan antara kesembuhan pasien
(outcome klinik) dengan rute pemberian antibiotik dan diagnosis infeksi secara
bermakna (p < 0,05). Kesimpulan penelitian adalah outcome klinik dipengaruhi
oleh rasionalitas antibiotik (metode Gyssens) secara bermakna (p < 0,05).
Kata kunci: Stroke; Infeksi;
Antibiotik; Metode Gyssens
Penulis: Fransiska Sitompul,
Maksum Radji, Anton Bahtiar
Kode Jurnal: jpfarmasidd160735