Hubungan antara Obesitas, Konsumsi Tinggi Purin, dan Pengobatan terhadap Kadar Asam Urat dengan Penggunaan Allopurinol pada Pasien Hiperurisemia
Abstract: Hiperurisemia adalah
kondisi ketika kadar asam urat dalam darah melebihi nilai normal. Terdapat
banyak faktor yang memengaruhi peningkatan kadar asam urat, seperti obesitas,
konsumsi tinggi purin, dan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara obesitas, konsumsi tinggi purin, dan pengobatan
terhadap kadar asam urat dengan penggunaan allopurinol pada pasien
hiperurisemia. Data diperoleh melalui rekam medis dan kuesioner dari RSUD Dr.
Saiful Anwar, Malang, dan dengan studi potong melintang. Pengambilan sampel
dilakukan selama satu bulan (April–Mei 2014). Data dianalisis secara deskriptif
dan diuji hipotesis. Sampel penelitian ini adalah 45 pasien hiperurisemia yang
memperoleh allopurinol sebagai terapinya selama satu bulan dan pasien dipilih
dengan metode pengambilan sampel konsekutif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan komparasi yang bermakna secara
statistik antara kadar asam urat terhadap obesitas (0,193), konsumsi tinggi
purin yaitu makanan laut (0,420), daging (0,469), jerohan (0,054), dan
polong-polongan (0,398) juga pengobatan yaitu furosemid (0,631), aspirin dosis
rendah (0,773), hidroklorotiazid (0,216), dan spironolakton (0,246). Selain
itu, tidak pula terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kadar
asam urat terhadap obesitas (0,197), konsumsi tinggi purin yaitu makanan laut
(0,426), daging (0,476), jerohan (0,053), dan polong-polongan (0,404) juga
pengobatan yaitu furosemid (0,637), aspirin dosis rendah (0,776), hidroklorotiazid
(0,220), dan spironolakton (0,250).
Kata kunci: Allopurinol, asam
urat, penghambat xantin oksidase
Penulis: Ema P. Yunita, Dinar
I. Fitriana, Atma Gunawan
Kode Jurnal: jpfarmasidd180001