Interaksi Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.)Ness) dengan Glibenklamid terhadap Ekspresi Gen CYP3A4 pada Kultur Sel HepG2
Abstrak: Diabetes melitus (DM)
merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan
hiperglikemia. Berbagai terapi dilakukan untuk mengatasi hiperglikemia, baik
dengan menggunakan obat antidiabetes oral maupun tanaman herbal berkhasiat
antidiabetes. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.)Nees) merupakan salah
satu herbal antidiabetes yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Andrografolida
merupakan zat aktif yang terdapat dalam sambiloto yang berperan sebagai agen
antidiabetes. Namun, dalam banyak kasus kombinasi antara herbal dan obat
sintesis menyebabkan interaksi jika digunakan pada waktu bersamaan. Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh data interaksi ekstrak etanol herba sambiloto
dengan glibenklamid terhadap ekspresi gen CYP3A4 pada kultur sel HepG2. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan ekspresi gen CYP3A4 pada
pengujian sampel tunggal maupun kombinasi antara ekstrak etanol herba sambiloto
dan glibenklamid dengan bertambahnya konsentrasi. Pada konsentrasi 50 dan 100
μg/mL sambiloto, glibenklamid, dan kombinasinya menyebabkan penurunan ekspresi
gen CYP3A4 sekitar 0,82, 0,70; 0,89, 0,53; 0,84, 0,72. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan terjadi penurunan ekspresi gen CYP3A4 dengan
bertambahnya konsentrasi sampel.
Kata Kunci: HepG2; CYP3A4;
ekspresi gen; sambiloto; glibenklamid; diabetes mellitus
Penulis: Andzar Fikranus
Shofa, Anny Victor Purba, Siswa Setyahadi
Kode Jurnal: jpfarmasidd170378