KORELASI KEPATUHAN TERAPI BERBASIS INSULIN DENGAN EFEKTIVITAS TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD ULIN BANJARMASIN
Abstrak: Diabetes melitus
meningkatkan risiko terjadinya berbagai komplikasi yang dapat menimbulkan
masalah yang signifikan terhadap kualitas hidup. Komplikasi dapat dicegah
dengan cara mengontrol efektifitas terapi (nilai HbA1c ). Penggunaan insulin
dini bermanfaat untuk mengurangi mortalitas,
morbiditas dan toksisitas glukosa. Namun ada penghalang dalam
menggunakan insulin diantaranya nyeri pada saat menyuntikan insulin, kenaikan
berat badan dan biaya yang mahal. Oleh karena itu, kemungkinan pasien tidak
patuh dalam terapi juga besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan dan
efektifitas terapi (nilai HbA1c) pada pasien DM dengan terapi insulin.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan
penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif pada
pasien DM tipe 2 di Instalasi Farmasi RSUD Ulin banjarmasin. Analisis univariat
bertujuan untuk melihat hasil deskripsi data karakteristik individu, tingkat
kepatuhan dan nilai HbA1c sedangkan analisis bivariat yang digunakan adalah uji
chi-square untuk melihat hubungan antara kepatuhan terapi terhadap efektifitas
terapi (nilai HbA1c).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh pada terapi hanya
25% sedangkan yang lain 75% dianggap tidak patuh pada terapi. Selain itu
responden yang efektifitas terapinya baik atau nilai HbA1c terkontrol
(<6,5%) hanya 3,6% sedangkan yang lain 96,4% efektifitas terapinya belum
terkontrol dengan baik. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
tingkat kepatuhan terapi dengan nilai HbA 1c (r=0,799; p<0,05). Dapat
disimpulkan bahwa kepatuhan terapi berbasis insulin masih harus ditingkatkan
dan meningkatnya kepatuhan terapi dapat meningkatkan kontrol nilai HbA 1c.
Kata Kunci: Kepatuhan,
Efektivitas Terapi, Diabetes Melitus
Penulis: Dedi Hartanto, Risya
Mulyani
Kode Jurnal: jpfarmasidd170319