PEMANTAUAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI INDONESIA: TANTANGAN DAN PENGEMBANGANNYA
Abstract: Di fasilitas publik,
peran manajemen obat dan perbekalan kesehatan melibatkan berbagai level
organisasi, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten dan fasilitas kesehatan.
Kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di layanan kesehatan primer dilakuan
oleh instalasi farmasi level Kabupaten/Kota yang memiliki peran untuk melakukan
perencanaan, pembeliaan, penyimpanan, distribusi dan pelaporan. Sistem
informasi elektronik juga telah digunakan. Sayangnya, mekanisme pelaporan dari
level yang paling bawah tidak dapat berjalan secara optimal akibat kompleksitas
pelaporan, keterbatasan sumber daya dan banyaknya obat dan perbekalan kesehatan
yang harus dikelola. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pelaporan data obat dan perbekalan kesehatan sebagai upaya melakukan pemantauan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan nasional di Indonesia.
Penelitian kualitatif dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2013 untuk
mengidentifikasi alur pelaporan, tantangan dan peluang memperkuat sistem
informasi obat dan perbekalan kesehatan. Data dikumpulkan melalui diskusi
kelompok terarah, wawancara mendalam dan kunjungan lapangan di 3 instalasi
farmasi Kabupaten/Kota dan 1 Instalasi farmasi provinsi. Diskusi kelompok
terarah dilakukan di tingkat pusat yang melibatkan penanggung jawab pengelola
pelaporan dan pemantauan obat dan perbekalan kesehatan.
Sistem informasi obat dan perbekalan kesehatan dibuat untuk mengakomodasi
kebutuhan manajemen logistik obat dan perbekalan kesehatan instalasi farmasi
(internal) dan pihak eksternal (laporan), baik pemerintah daerah maupun
Kementrian Kesehatan. Pengelolaan informasi tersebut sangat tergantung pada
sumber daya, alat bantu dan kemampuan masing-masing instalasi farmasi. Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi berpotensi untuk mengakomodasi kebutuhan
pencatatan dan pelaporan secara lebih baik. Namun demikian, perlu
dipertimbangkan untuk penguatan infrastruktur, penggunaan standar data dan
dukungan kebijakan dari pemangku kepentingan.
Kata kunci: manajemen
logistik, pemantauan obat dan perbekalan kesehatan, pencatatan dan pelaporan,
sistem informasi
Penulis: Guardian Yoki Sanjaya
Kode Jurnal: jpfarmasidd160798