PENDETEKSIAN KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BEI PERIODE 2011-2015
Abstrak: Perusahaan didirikan
dengan harapan akan terus beroperasi. Namun risiko kebangkrutan selalu melekat
pada setiap bisnis. Pendeteksian kebangkrutan diperlukan untuk mengetahui
kondisi kesehatan perusahaan, terutama bagi perusahaan di industri yang rawan
terhadap kebangkrutan seperti industri properti dan real estate. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan manakah di industri properti
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam
kategori bangkrut, rawan bangkrut dan tidak bangkrut? Alat analisis yang
digunakan adalah metode Altman Z Score (1968). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada tahun 2011, 10 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 8
perusahaan dinyatakan rawan bangkrut, dan 2 perusahaan dinyatakan sehat. Pada
tahun 2012, 13 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 4 perusahaan
dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, dan 3 perusahaan dinyatakan tidak
bangkrut. Pada tahun 2013, 15 perusahaan diprediksi akan mengalami
kebangkrutan, 3 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, 2 perusahaan
dinyatakan sehat. Pada tahun 2014, 12 perusahaan dinyatakan bangkrut, sebanyak
6 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, dan 2 perusahaan
dinyatakan sebagai perusahaan sehat. Dan pada tahun 2015, 14 perusahaan
diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 3 perusahaan dinyatakan rawan terhadap
kebangkrutan, dan 3 perusahaan dinyatakan tidak mengalami kebangkrutan atau
sehat.
Kata kunci: Kebangkrutan,
Altman Z Score
Penulis: Yohana Rante
Masseleng, Stanly W. Alexander, Heince R. N. Wokas
Kode Jurnal: jpmanajemendd170549