Pengaruh Kadar SGOT SGPT dan Morfologi Hepar Tikus Putih Betina Wistar Pada Pemberian Isolat Andrografolid
Abstract: Sambiloto atau
Andrographis paniculata Ness merupakan tanaman yang dimanfaatkan secara luas
dalam pengobatan tradisional. Andrografolid merupakan komponen bioaktif utama
dari tanaman obat sambiloto. Andrografolid mempunyai multi efek farmakologis,
sehingga berpotensi besar dijadikan obat. Namun masih belum diketahui tingkat
keamanaan dari penggunaan andrografolid. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pemberian isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36
mg/kg BB dan 54 mg/kg BB terhadap kadar SGOT dan SGPT serta melihat
histopatologi hepar tikus putih betina Wistar. Pengujian ini dilakukan selama
14 hari dengan pemberian isolat andrografolid secara peroral pada tikus putih
betina wistar yang telah dibagi menjadi empat kelompok. Pengamatan kadar SGPT
dan SGOT dianalisis dengan uji Anova untuk melihat ada tidaknya pengaruh
pemberian isolat andrografolid. Hasil uji penelitian ini adalah tidak terdapat
pengaruh pemberian isolat andrografolid dosis 18 mg/kg BB, 36 mg/kg BB dan 54
mg/kg BB pada organ hepar serta pada kadar SGOT dan SGPT.
Kata Kunci: Sambiloto, Andrografolid, LD50, SGOT, SGPT, Histopatologi
Penulis: N.M. Suryaningsih, I.A.T
Dewi, N.K.A. Suksmawati, N.P.R.A Putri, N.M. Febrianti, N.K. Warditiani
Kode Jurnal: jpfarmasidd170227