PENGARUH KONDISI KERJA DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA TENAGA KEFARMASIAN PT. KIMIA FARMA APOTEK UNIT BISNIS MANADO)


Abstract: Kinerja merupakan tolok ukur keberhasilan sebuah perusahaan dalam melakukan fungsi bisnisnya. Ada beragam faktor yang mempengaruhi kinerja. Salah satu adalah motivasi yang berperan penting bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Motivasi karyawan dalam bekerja dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya seperti kondisi kerja dan budaya kerja. Kondisi kerja merupakan kondisi yang dirasakan karyawan ditempat karyawan bekerja. Sedangkan budaya kerja merupakan cara atau perilaku karyawan dalam bekerja yang ditetapkan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dan budaya kerja terhadap motivasi dan melihat dampaknya terhadap kinerja karyawan yang dalam hal ini adalah tenaga kefarmasian PT. Kimia Farma Apotek Unit Bisnis Manado. Kuesioner didesain dengan pertanyaan tertutup digunakan sebagai instrumen penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified sampling yang dibagi dalam kelompok apoteker dan kelompok tenaga teknis kefarmasian dengan besar sampel adalah 22 apoteker dan 60 tenaga teknis kefarmasian dengan metode sensus. Berdasarkan kerangka konsep yang dibentuk, metode analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana digunakan sebagai teknik analisis data, program SPSS (Statistical Package For Service Solutions) versi 19 digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh setelah penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam analisis regresi berganda pada kedua kelompok, secara parsial kondisi kerja berpengaruh terhadap motivasi dan budaya kerja berpengaruh terhadap motivasi. Demikian juga secara serempak pada kedua kelompok, kondisi kerja dan budaya kerja berpengaruh terhadap motivasi. Sedangkan dalam analisis regresi sederhana pada kedua kelompok diperoleh hasil bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan koefisien determinasi diperoleh pengaruh kondisi kerja dan budaya kerja terhadap motivasi pada kelompok apoteker sebesar 70,1% dan pada kelompok tenaga teknis kefarmasian sebesar 36%. Untuk pengaruh motivasi pada kinerja, dari koefisien determinasi pada kelompok apoteker diperoleh sebesar 49,6% dan kelompok tenaga teknis kefarmasian sebesar 13,9%.
Kata kunci: kinerja, motivasi, budaya kerja, kondisi kerja, apoteker, tenaga teknis kefarmasian
Penulis: Jonly Piere Uneputty
Kode Jurnal: jpfarmasidd170700

Artikel Terkait :