Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Kadar Enzim Alp Pada Tikus Putih Yang Diinduksi Isoniazid Dan Rifampisin
ABSTRAK: Daun pandan wangi
merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid,
tanin dan polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan berpotensisebagai
hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol
daunpandan wangi terhadap kadar enzim ALP serta untuk mengetahui kemampuan
ekstrak etanoldaun pandan wangi dalam menghambat nekrosis sel hati pada tikus
putih yang diinduksiisoniazid dan rifampisin.
Penelitian ini menggunakan tiga puluh tikus dibagi dalam 6 kelompok.
Kelompok I sebagai kelompok normal. Kelompok II sebagai kelompok hepatotoksik.
Kelompok III sebagai kelompokobat diberikan curcuma 3,6 mg/200 g BB. Kelompok
IV, V, dan VI sebagai kelompok perlakuandiberikan larutan uji ekstrak etanol
daun pandan wangi 8,64 mg/200 g BB, 17,28 mg/200 g BB,dan 25,92 mg/200 g BB
selama 28 hari. Semua kelompok kecuali kelompok I diinduksi isoniaziddan
rifampisin 10,8 mg/200 g BB. Semua kelompok pada hari ke-0, ke-14 dan ke-28 ditetapkankadar
ALP. Hasil yang diperoleh dianalisa dengan uji One Way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi
dengan dosis 8,64 mg/200 g BB, 17,28 mg/200 g BB, dan 25,92 mg/200 g BB dapat
menghambat kenaikan kadarALP serta mampu dalam menghambat nekrosis sel hati
pada tikus putih yang diinduksi isoniazid dan rifampisin. Dosis ekstrak etanol
daun pandan wangi yang paling efektif adalah25,92 mg/200 g BB.
Kata kunci: daun pandan wangi,
hepatoprotektor, isoniazid, rifampisin, ALP
Penulis: Angga Adi Rahmawan,
Supriyadi, Tri Wijayanti
Kode Jurnal: jpfarmasidd160509