Pengaruh Pemberian Kombinasi Probiotik dan Seng terhadap Frekuensi dan Durasi Diare pada Pasien Anak di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract: Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun, diare
merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penggunaan probiotik
untuk diareakut pada anak sudah digunakan secara luas meskipun belum
direkomendasikan oleh World HealthOrganization (WHO). Penelitian yang
membandingkan penambahan probiotik pada terapi standar diaremasih sangat
terbatas, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberianprobiotik yang diberikan secara bersamaan dengan terapi standar diare
terhadap frekuensi dan durasidiare akut pada anak. Penelitian ini menggunakan
desain kohort dengan pengambilan data dilakukansecara prospektif pada pasien
diare akut pada anak di Unit Rawat Inap Anak RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
periode September–Desember 2015. Subjek yang diamati adalah pasien yang
mendapatkanterapi standar diare (cairan rehidrasi dan seng) sebagai kelompok I,
dan yang mendapatkan terapistandar diare (cairan rehidrasi dan seng) yang
dikombinasikan dengan probiotik sebagai kelompok II.Variabel pengamatan utama
adalah frekuensi dan durasi diare. Perbedaan frekuensi diare dan durasi diare
antar kelompok yang terdistribusi normal dianalisis dengan uji parametrik yaitu
uji t-test tidakberpasangan, sedangkan yang tidak terdistribusi normal
dianalisis dengan uji non-parametrik yaitu ujiMann-Whitney. Selama periode
penelitian diperoleh 44 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, yangterdiri dari
38 subjek yang mendapatkan terapi cairan rehidrasi, seng dan probiotik dan
sebanyak6 subjek yang mendapatkan terapi cairan rehidrasi dan seng. Frekuensi
diare lebih sedikit padakelompok I dengan nilai rata-rata 1 kali dibanding
kelompok II yaitu 3 kali (p=0,024). Durasi diarelebih singkat pada kelompok I
dengan nilai rata-rata 46 jam 30 menit dibanding kelompok II dengannilai
rata-rata 53 jam 10 menit (p=0,515). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa
pemberian probiotikpada terapi standar diare tidak menunjukkan penurunan pada
frekuensi dan durasi diare dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan
terapi standar diare dalam tata laksana diare akut pada anak.
Keywords: Diare; Probiotik;
Prospektif; Seng
Penulis: Nurul Huda, Dyah A.
Perwitasari, Irma Risdiana
Kode Jurnal: jpfarmasidd170005