Peran Apoteker dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis


Abstrak: Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu resiko penyebab kegagalan terapi adalah pasien tidak patuh terhadap pengobatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran apoteker dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien tuberkulosis. Penelitian dilaksanakan di salah satu rumah sakit pemerintah Jakarta dengan metode non-randomized controlled study mulai bulan April 2015 sampai dengan Juli 2015 menggunakan kuesioner MMAS-8. Total sampel 108 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing 54 pasien yaitu kelompok eksperimental denganedukasi dan kelompok kontrol tanpa edukasi. Rata-rata umur pasien 36,93 (SD=15,02) pada kelompokeksperimental dan 38,12 (SD=15,11) kelompok kontrol. Lebih dari 50% responden adalah laki-laki dengan level pendidikan SLTA. Kelompok kontrol memiliki kepatuhan lebih tinggi sebelum edukasi dibandingkan dengan setelah edukasi (P<0,05). Sementara itu, kepatuhan pasien pada kelompokeksperimental juga berbeda bermakna antara pre dan post edukasi 1,94±1,65 vs 0,54±0,64 (P<0,05). Tidak terdapat perbedaan kepatuhan yang signifi kan antara kelompok eksperimental dan kelompokkontrol pada pre edukasi. Sedangkan setelah diberikan edukasi, kepatuhan kelompok eksperimental lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (P<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh edukasi pasien oleh apoteker dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien.
Kata kunci: kepatuhan pengobatan, edukasi pasien, tuberculosis
Penulis: LUNGGUK HUTAGAOL, MITA RESTINIA, SESILIA ANDRIANI KEBAN
Kode Jurnal: jpfarmasidd170181

Artikel Terkait :