PERSEPSI APOTEKER DAN PASIEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN JKN PADA APOTEK
Abstract: Pelayanan kesehatan
pada era JKN diselenggarakan oleh semua Fasilitas Kesehatan (faskes) yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Pelayanan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama antara
BPJS dan faskes, bagi faskes yang tidak mempunyai sarana kefarmasian dapat
menjalin kerja sama dengan apotek dalam hal pelayanan kefarmasian. Metode
pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan pada era JKN menggunakan sistem
kapitasi dan pembayaran langsung oleh BPJS kepada faskes. Namun masalah yang
sering timbul dan menjadi pertanyaan dalam program JKN adalah mutu pelayanan,
masyarakat masih ragu dengan mutu pelayanan yang diberikan oleh faskes. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem kapitasi JKN dilihat dari
sudut pandang Apoteker untuk mengetahui persepsi apoteker dan pasien terkait
dengan sistem kapitasi JKN di Apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek Klinik
Pratama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik
menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang persepsi apoteker
terhadap profit, klaim biaya,
perjanjian kerjasama, dan pelayanan,
sedangkan pada pasien tentang kualitas, jumlah, dan ketersediaan
obat dan pembayaran obat. Data statistik dianalisis menggunakan analisis dengan
Kruskal Wallis test dan uji post hoc Mann Whitney dengan melihat nilai
signifikansi (p). Hasil penelitian di Apotek PRB, Apotek Jejaring dan Apotek
Klinik Pratama, yaitu terdapat perbedaan persepsi apoteker pada indikator
profit (p = 0,003) dan indikator pelayanan (p = 0,001), namun tidak terdapat
perbedaan persepsi apoteker pada indikator klaim biaya (p = 0,0546) dan indikator perjanjian kerjasama (p = 0,606).
Selanjutnya, untuk persepsi pasien rawat jalan yaitu terdapat perbedaan persepsi pasien pada
indikator kualitas dan ketersediaan obat (p = 0,000), tetapi tidak terdapat
perbedaan persepsi pasien rawat jalan pada indikator jumlah (p= 0,667) dan
indikator pembayaran (p = 0,057). Berdasarkan biaya obat, yaitu terdapat
perbedaan biaya obat (p = 0,000) pada apotek PRB, Apotek Jejaring, dan Apotek
Klinik Pratama.
Keywords: sistem pembayaran
JKN; Apotek; persepsi; apoteker; pasien; JKN payment systems; pharmacy;
perception; pharmacist; patient
Penulis: Satibi
Kode Jurnal: jpfarmasidd160812