Profil Penggunaan Antibiotik Pascapencanangan Penerapan Program Pengendalian Resistensi Antibiotik di Intensive Care Unit Rumah Sakit TNI-AL dr. Ramelan Surabaya


Abstract: Program Pengendalian Resistensi Antibiotik (PPRA) merupakan program wajib rumah sakit Indonesia sesuai Permenkes No. 8 tahun 2015. Rumkital dr. Ramelan Surabaya termasuk salah satu rumah sakit yang telah menerapkan PPRA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kuantitatif-kualitatif pemakaian antibiotik, serta luaran klinis dan mikrobiologis yang teramati pascapencanangan penerapan PPRA di ICU Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Desain penelitian adalah studi observasi cross-sectional yang dilakukan selama 3 bulan (Februari–Mei 2016) di ICU Rumkital dr. Ramelan. Deskripsi kuantitatif diamati menggunakan Days of Therapy (DOT/100 hari-pasien), deskripsi kualitatif menggunakan alur Gyssens. Pengamatan luaran klinis dilakukan terhadap infeksi nosokomial, mortalitas terkait infeksi, dan lama tinggal di ICU (Length of Stay/LOS). Pengamatan luaran mikrobiologis dilakukan terhadap pola penyebaran bakteri multiresisten. Hasil perhitungan jumlah konsumsi antibiotik didapatkan 151,63 DOT/100 hari-pasien. Penilaian kualitas antibiotik menunjukkan hasil 52,73% terapi tepat; 8,18% tidak tepat; 7,27% tanpa indikasi; 31,82% tidak tercapai kesepakatan antar penilai (κ=0,59; p<0,05). Infeksi nosokomial terbanyak yaitu Hospital Acquired Pneumonia (HAP)/Ventilator Associated Pneumonia (VAP), mortalitas terkait infeksi 44,68%; dan LOS rata-rata 7,17±1,9 hari (p<0,05). Belum ditemukan adanya insiden Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) ataupun Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL), namun ditemukan dua kasus Multi Drug Resistant (MDR) Acinetobacter baumannii.
Kata kunci: Alur Gyssens, DOT, ICU, PPRA, resistensi antibiotic
Penulis: Stefanie Setiawan, Widyati, Pandu Harijono
Kode Jurnal: jpfarmasidd180006

Artikel Terkait :