PROFIL PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA UNTUK PENGOBATAN ISPA NON PNEUMONIA DI PUSKESMAS KEDIRI II TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2015
ABSTRACT: ISPA adalah penyakit
infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas.
Infeksi pada saluran pernafasan merupakan penyakit yang umum terjadi di
masyarakat, dan penyebarannya sangat mudah dan cepat. Secara umum penyebab dari
infeksi saluran nafas adalah berbagai mikroorganisme, namun yang terbanyak
akibat infeksi bakteri dan virus. Pengobatannya juga disesuaikan dengan
penyebabnya. Penggunaan antibiotika diperlukan apabila penyebab penyakitnya
sudah dipastikan bakteri. Kenyataannya dimasyarakat penggunaan antibiotika
begitu mudah. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya pengobatan yang tidak
rasional dan kemungkinan terjadinya resistensi. Penelitian ini mengumpulkan data
yang disajikan sedemikian rupa, untuk menggambarkan penggunaan antibiotika
untuk pengobatan ISPA nonpneumonia di Puskesmas Kediri II. Penelitian ini
dilakukan dengan metode deskriptif observasional, yaitu penelitian berdasarkan
data-data yang sudah ada tanpa melakukan perlakuan terhadap subyek uji. Data
diperoleh dari hasil penghitungan resep yang diberikan kepada pasien yang
didiagnosa ISPA nonpneumonia, seperti pilek (common cold), sinusitis,
faringitis, tonsilitis, laringitis dan ISPA lainnya yang tidak spesifik, yang
berobat di Puskesmas Kediri II pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Dari
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penggunaan antibiotika tahun 2013
sebesar 86,16%, tahun 2014 sebesar 88,61% dan tahun 2015 sebesar 82,73%, dengan
Amoxycillin menduduki peringkat tertinggi penggunaan antibiotika yaitu sebesar
92,76%, Cefadroxil 4,19%, Ciprofloxacin 1,34% dan Cotrimoxazole 1,71%.
KEYWORDS: ISPA; nonpneumonia; antibiotic
Penulis: I Made Agus Sunadi
Putra, I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani
Kode Jurnal: jpfarmasidd170081