Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Pemerintah dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Indonesia
Abstrak: Infeksi nosokomial
merupakan masalah penting di dunia. Rumah Sakit (RS) dituntut untuk memberikan
pelayanan bermutu, efektif dan efisien untuk menjamin patient safety.
Kementerian Kesehatan telah melakukan revitalisasi Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (Program PPI) di RS yang merupakan salah satu pilar menuju
patient safety. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi kesiapan RS untuk
melaksanakan Program PPI. Studi ini merupakan bagian kajian ‘Implementasi
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di RS’ tahun 2014. Sumber data
adalah Riset Fasilitas Kesehatan tahun 2011 yang dilakukan oleh Badan
Litbangkes RI. Aspek yang dikaji meliputi sarana, prasarana, tenaga,
kelengkapan organisasi, pedoman, kepatuhan penulisan resep, ketersediaan air
bersih danpengolahan limbah. Hasil studi menunjukkan bahwa banyak RS yang belum
siap melakukan PPI, terutama dalam sarana dan prasarana sterilisasi, air bersih
dan pengolahan limbah, khususnya RS kelas C dan D. Pengolahan limbah RS
berperan penting dalam pengendalian atau pencegahan penyebaran resistensi
antimikroba. Program ini member banyak manfaat khususnya mencegah terjadinya
total resistensi atau kembalinya dunia kedokteran ke era sebelum antibiotik.
Program PPI memang membutuhkan biaya yang besar sehingga seringkali manajemen
RS kurang setuju, tetapi hasil analisis biaya yang ada menunjukkan bahwa PPI
sangat cost-effective.
Kata kunci: Sarana; Prasarana;
Infeksi rumah sakit
Penulis: Max Joseph Herman,
Rini Sasanti Handayani
Kode Jurnal: jpfarmasidd160759