Studi Pharmacovigilance Obat Herbal Di Puskesmas Kasihan II Bantul
Abstract: Kejadian Reaksi Obat
yang Tidak Dikehendaki (ROTD) dari obat-obat herbal merupakan hal yang masih
jarang diteliti di Indonesia. Gaya hidup kembali ke alam menjadi cukup popular
saat ini, sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam,
termasuk pengobatan dengan tumbuhan obat atau herbal. Dengan meningkatnya
penggunaan obat herbal di Indonesia, maka diperlukan pemantauan keamanan pada
obat-obat herbal. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui gambaran kausalitas kejadian ROTD serta mengetahui kualitas
hidup pasien yang mendapatkan resep obat herbal. Penelitian ini menggunakan
rancangan observasional deskriptif, pengambilan data secara consecutive
sampling secara prospektif. Pengambilan data selama dua bulan saat penelitian
berlangsung, setelah itu dianalisis kejadian ROTD dan tanpa ROTD serta dinilai
kualitas hidup pasien. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis adalah
algoritma Naranjo dan kuesioner SF-36. Hasil wawancara kepada 25 subyek
penelitian pada pengamatan prospektif dan retrospektif, subyek yang melaporkan
adanya kejadian ROTD sebanyak 3 subyek (12%). Sebanyak 2 subyek dengan kategori
possible (mungkin) dan 1 subyek dengan kategori probable (cukup mungkin). ROTD
yang muncul adalah gatal-gatal, nyeri pinggang, mual, ngantuk dan dada
berdebar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kejadian ROTD pada
pasien yang diberikan terapi herbal, gambaran kausalitas kejadian ROTD adalah
kategori possible dan probable.
Kata kunci: pharmacovigilance,
reaksi obat yang tidak dikehendaki, obat herbal
Penulis: Nur Mahdi, Dyah
Aryani Perwitasari, Nyoman Kertia
Kode Jurnal: jpfarmasidd160746