UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI BEBERAPA MADU ASLI LEBAH ASAL INDONESIA TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli


ABSTRAK: Bakteri yang resisten terhadap antibiotik menimbulkan ancaman serius, sehingga diperlukan obat alternatif untuk mengganti dengan beralih ke bahan alam yang ketersediaannya melimpah di Indonesia, salah satunya adalah madu. Madu “Manuka” dilaporkan efektif mengatasi infeksi kulityang sudah resisten terhadap antibiotik serta efektif untuk gangguan pencernaan, sehingga faktatersebut telah mendorong dilakukannya penelitian untuk menguji dan membuktikan efek antibakterimadu jenis lainnya. Pada penelitian ini, enam madu asli lebah, asal Indonesia diuji aktivitasantibakterinya terhadap strain Staphylococcus aureus mewakili golongan bakteri Gram positif dan strain Escherichia coli mewakili golongan bakteri Gram negatif. Diawali pengumpulan dan penyiapan enam sampel madu uji, kemudian diuji secara organoleptik dan uji fisikokimia untuk menentukanmutu dari madu, meliputi uji aktivitas enzim diastase, hidroksimetilfurfural (HMF) dan kadar air yangdilakukan untuk menguji apakah madu yang diuji asli asal lebah dan dalam kualitas yang baik. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri madu asli lebah tersebut terhadap bakteripenyebab infeksi saluran pernapasan yang diwakili oleh Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri Gram positif dan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan yang diwakili oleh Escherichiacoli yang merupakan bakteri Gram negatif, menggunakan metode difusi agar perforasi. Uji organoleptik yang dilakukan terhadap enam sampel madu asli lebah, asal Indonesia (S1, S2, S3, S4,S5, S6) memberikan hasil yang memenuhi persyaratan mutu madu yang baik. Hasil pengujian enzimdiastase dan uji kadar air memenuhi persyaratan SNI 3545:2013 tentang madu. Hasil uji HMF tidakmemenuhi syarat, pada sampel S1 dan S6 karena HMF melebihi kadar yang dipersyaratkan. Sampel S1 dan S6 memberikan kadar HMF berturut-turut 62,22 mg/kg dan 50,97 mg/kg, sehingga tidakmemenuhi persyaratan kadar HMF maksimum 50% b/b. Uji aktivitas antibakteri madu dengan konsentrasi 100% terhadap bakteri Staphylococcus aureus memberikan diameter hambat 21,33 mmpada sampel S4, menunjukkan kategori antibakteri sangat kuat, karena masuk dalam kisaran 20-35 mm, sedangkan pengujian terhadap bakteri Escherichia coli pada sampel S4 memberikan diameterhambat 19,67 mm termasuk kategori antibakteri kuat karena masuk dalam kisaran 10-20 mm.
Kata kunci: Madu, uji aktivitas antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, metode difusi agar perforasi, HMF
Penulis: Mira Andam Dewi, Rahmana Emran Kartasasmita, Marlia Singgih Wibowo
Kode Jurnal: jpfarmasidd170267

Artikel Terkait :